Pelantun Lagu Dangdut Judi Rhoma Irama Prihatin Dengan Maraknya Judi Online: Padahal Lirik Lagu Sudah Mewakili Banyak Korban
--
Berandakita.com - Raja dangdut, Rhoma Irama, kembali menyuarakan keprihatinannya atas maraknya perjudian online di Indonesia. Menurutnya, perjudian online adalah ancaman serius bagi semua generasi dan harus segera diberantas. Ia teringat masa-masa ketika ia masih muda. Di sana, ia melihat banyak orang yang melakukan perjudian online untuk kepuasan mereka sendiri.
Baca juga: Rekomendasi Anime Paling Seru yang Wajib Ditonton, Dari Genre Aksi Hingga Thriller dan Romance
Baca juga: Tarif Terbaru Jakarta-Tangerang Bakal Naik Bulan November 2024, Cek Rinciannya Berikut ini
“Kemungkaran dan kemaksiatan itu termasuk judi, judi tidak akan pernah habis sampai kiamat,” kata Rhoma Irama.
“Perjudian pada waktu itu, saya melihat banyak sekali macam-macam perjudian. Dulu, saya selalu melihat yang berjudi itu rakyat jelata,” lanjutnya.
Namun kini, dia melihat banyak generasi yang menormalisasi kegiatan judi online. Hal ini tentu membuatnya prihatin.
“Tapi sekarang, perjudian dilakukan oleh pejabat pemerintah, sehingga dampaknya lebih dahsyat,” katanya.
Ia mengungkapkan salah satu kasus yang sempat ramai diperbincangkan di media sosial. Rhoma Irama menyatakan bahwa ada seorang ibu yang rela kehilangan anaknya demi memenangkan judi online.
“Ada berita, seorang ibu menjual anaknya seharga 15 juta untuk judi online. Dan kita juga sering mendengar banyak orang yang bunuh diri karena judi online,” ujarnya.
Menurutnya, aktivitas judi online memberikan pengaruh buruk yang besar terhadap kehidupan pribadi dan lingkungannya. Ia juga berterima kasih kepada aplikasi Gopay yang telah berpartisipasi dalam mengatasi judi online dengan meluncurkan situs pengaduan judi online.
“Jadi memang dengan adanya digitalisasi perjudian ini, dampaknya lebih luas lagi. Kalau yang saya lihat seperti itu, iya. Tapi justru itulah peluang reward bagi orang-orang yang terus berupaya menegakkan dan memperbaiki hal-hal negatif dari perjudian online, seperti Gopay,” ujarnya.
“Gopay sudah memberikan reward karena mengubah kemungkaran menjadi kebaikan,” lanjutnya.